Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Awas! Jauhi Perkara Ini Jika Tidak Akan Menimbulkan Penderitaan Hidup


Guratanku.com (15/07/19) - Hello readers, kali ini di segment Guratan Cerita mimin ingin berbagi kebahagian bersama kalian. Seperti sebagaimana doa mimin yang selalu terlampir pada tiap akhir postingan di kebanyakan artikel disini.  Mungkin readers akan sering menemukan kalimat   "semoga bahagia" pada setiap artikel situs ini. Itu karena kami semata-mata ingin sekali kita semua dalam keadaan hati yang bahagia apapun kondisi kita yang terjadi.

Di artikel ini sebetulnya bertujuan untuk mengingatkan baik untuk mimin sendiri khususnya dan syukur jika bermanfaat buat anda semua. Dan tidak ada niatan kami disini untuk menggurui karena tujuan utama sebenarnya ialah penulis ingin berbagi.

Dalam kehidupan yang singkat ini tentu ada tujuan mengapa Yang Maha Esa menciptakan kita sehingga akhirnya terlahir kedunia yang fana ini.  Dalam suratan ketentuanNya, kita hanya bisa tunduk mengikuti kehendaknya.  Kita tak bisa memilih di rahim siapakah kita akan lahir. Apakah itu rahim orang Jawakah, orang Eropa, orang Arabkah, atau bahkan orang hutan sekalipun. Karena semua terlahir bukan atas kemauan kita. Tapi karena kehendakNya Dia Yang Maha Mengetahui Segalanya.

Tuhan tak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Bahkan nyamuk pun yang sering kita anggap sebagai pembawa penderitaan pun sebenarnya banyak memiliki manfaat. Bayangkan jika nyamuk hilang dari muka bumi, berapa juta orang akan kehilangan pekerjaan mereka. Tentu ini amat menyakitkan lagi apabila didaerah mereka komoditi satu-satunya adalah penghasil obat nyamuk.

Apapun yang terjadi, susah dan senang adalah hal yang biasa terjadi dan takkan bisa dipisahkan. Ketakutan akan hal-hal yang belum terjadi dan belum benar hanyalah  ilusi bayangan yang akan mengurangi nikmatnya rasa syukur atas apa yang terjadi. Hanya kesabaran dalam arti mengikhlaskan semua yang bisa membuat hidup terasa nikmat. Dan beramal sesuai kemampuan dengan menjalani hal yang ada akan lebih baik.

Memang kadang  kebetulan sempat melihat hidup orang lain  yang nampak jaya , tapi apalah gunanya iri hati jika ada rasa dengki menghinggapi. Sebetulnya rasa dengki lah yang membuat orang kurang menikmati keadaan hidup yang sebenarnya dapat bahagia. Karena semua ada masanya sekarang bukan anda saja yang sedang dalam euforia kemenangan atau dalam kesedihan kegagalan. Kita tak sendiri, banyak di sekitar kita mengalami hal yang serupa bahkan lebih. Namun apakah mereka menikmatinya? Tuhanlah yang berhak menilai apakah mereka bahagia hatinya ataukah tidak dalam menghadapi kehidupannya.

Lupa diri saat sukacita merupakan kerikil yang dapat menggelincirkan kita dalam menikmati hidup. Tak ada yang layak menganggap merasa dirinya lebih baik dari yang lain  walaupun merasa lebih tinggi saat berdiri diantara orang-orang yang duduk sekalipun.

Watak Iblislah sejatinya musuh kita, ia pernah merasa lebih baik dari Adam sehingga akhirnya terkutuklah ia yang sebelumnya berparas indah dari para malaikat. Sejahat apapun manusia, kita hanyalah boleh berlarut untuk benci terhadap perbuatannya saja karena belum tentu pula esok ia tak memiliki masa depan.

Ikhlas dan  dendam, ibarat minyak dan air diatas api.  Padamkanlah bara api dengan air bukan dengan minyak. Karena hanyalah penyesalan tersisa bila terus mengguyur kebakaran dengan minyak.

Maafkanlah kesalahan diri kita sendiri, sebab kita tak pernah sadar berapa kali kita membohongi diri ini dengan mengatakan semua baik-baik saja ketika kita ternyata lupa dan beringas, dan ketika dalam penyesalan.

Hanya kepada Yang Maha Pemurah kita kembali, sejatinya kita diciptakan untuk saling dapat melakukan sesuatu hal yang kita mampu. Tuhan tak pernah menitipkan sesuatu salah pada tempatnya. Entah itu suka cita atau duka tentu Yang Maha Pengasih sangat mengatahui kemampuan kita untuk dititipi kedua hal tersebut. Dan yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Tak ada kesedihan yang tiada akhir, tiada pula yang terus-terusan tertawa. Semua seperti lakon wayang. Kala cerita lucu tentu semua orang akan tertawa dan tawa itupun hanya sementara saja.



Sang wayang hanya bisa pasrah akan apa yang dilakukan oleh dalangnya. Namun  manusia diberikan sadar dan akal untuk bisa selalu ingat kepada Sang Dalang Kehidupan.  Sekiranya wayang kulit bisa berbicara pada dalangnya tentu  mereka akan meminta skenario terbaik sang dalang. Namun apalah daya hanyalah bisa melakukan apa yang bisa dilakukan saja. Sementara cerita terus berjalan dan akhirnya sang wayang pun harus patuh akan ahir cerita lakonnya.

Allah Maha Baik, Dialah Dalang Yang Sejatinya, telah mengguratkan skenario terbaik bagi hambanya. Dan tentu membekali hambanya dengan kemampuan bisa berbicara agar dapat mengungkapkan skenario yang dialami pada Sang Pembuat Kejadian. Hanyalah ikhlas sebagai jalan kemenangan untuk mengakhiri segala lakon dengan baik sehingga Sang Dalang akan tersenyum bahwa si wayang mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Tentu setelah pagelaran cerita berakhir siapapun  dalangnya pasti akan menyimpan kembali wayang-wayangnya.  Begitupun sudah pasti dengan Sang Maha Pencipta tentu kepadaNyalah kita nanti akan kembali cepat atau lambat dengan kehidupan yang hanya menghitung hari saja.


Baik mari kita rehat sejenak, syukuri apa yang ada dan lakukan dengan penuh keikhlasan untuk menikmati kehidupan ini.
Semoga bahagia selalu !