Sejarah dan Perkembangan Musik Klasik
Guratanku.com - Jika mengulas berkenaan musik classic tentu kita akan terpikir dengan figur populer Mozart dan Beethoven, yang sebetulnya ada banyak kembali figur penting pada musik classic. Kehadiran jenis musik ini berakar dari kesenian Barat yang rupanya banyak memiliki faedah. Yup, musik classic diperkirakan bisa memberi banyak faedah untuk manusia sebagai pendengarnya, misalkan ke ibu hamil, anak-anak, sampai lanjut usia.
Walau musik ini berakar dari kesenian Barat, tapi keberadaannya di Indonesia terkenal lho di mata warga kita. Seringkali juga diselenggarakan orkestra classic di Indonesia, yang rerata personilnya ialah beberapa musikus populer. Lantas apa sich musik classic itu? Kenapa jenis musik ini bisa memberi banyak faedah untuk otak manusia? Bagaimana juga riwayat perubahan dari musik classic?
Nach, agar kita tidak kebingungan akan apakah itu musik classic, yok baca pembahasan berikut!
Apa Itu Musik Classic
Pada intinya, musik classic ialah musik yang lahir dari budaya Eropa sekitaran tahun 1750-1825. Musik ini dikelompokkan dalam periodisasi tertentu, dimulai dari masa classic, baroque, rokoko, dan romantik. Sampai sekarang ini, musik classic kerap dihubungkan dengan beberapa tokoh besarnya, yaitu Mozart, Bach, Beethoven, atau Haydn.
Kehadiran musik classic sering disimpulkan sebagai jenis musik yang sarat dengan keelokan dan intelektualitas tinggi kesemua jaman, baik itu berbentuk simfoni Mozart, kantata Bach, atau beberapa karya pada era 20.
Musik ini seringkali dihubungkan dengan klasikisme, style seni, sastra, atau arsitektur dari Eropa khususnya pada era ke-18. Salah satunya karakter khusus dari jenis musik ini ialah memberikan semakin banyak makna pada musik instrumentalnya. Dalam sebuah musik classic, mempunyai irama dan suara yang teratur, bukan nada-nada miring. Bahkan juga beberapa pakar musik memiliki pendapat jika jenis musik ini dapat dipakai sebagai alat pengajaran sekalian alat untuk pertajam kepandaian manusia, karena mempunyai 3 elemen kesetimbangan, yaitu:
Melodi
Irama
Timbre (tone color)
Contoh kreasi musik yang sampai sekarang masih dikenali dan dimainkan dalam orkestra, misalkan:
Four Seasons Spring, kreasi Antonio Vivaldi
Canon in D Major, kreasi Johann Pachelbel
Toccata and Fugue in D Minor, kreasi J.S Bach
Eine Kleine Nachtmusik, kreasi W.A Mozart
The Blue Danube, kreasi Johann Strauss II
Mengenali Sepintas Apa Itu Sonata
Pada intinya, sonata ialah wujud ciri khas dari musik classic. Skema wujud dari sonata tentu terkait dengan musik classic, seperti yang terlihat pada beberapa karya Beethoven dan Hays yang memakainya sebagai judul kreasi musik. Sonata ialah wujud musik yang terbagi dalam 3 sisi dengan membuat satu kesatuan secara utuh. Masing-masing sisi direncanakan dalam tempo cepat, lamban, dan balik lagi ke tempo cepat.
Bedanya dengan Musik Romantis
Kehadiran musik classic sering disetarakan dengan musik romantis, yang kebenaran dibawa di akhir era ke-18 ke arah awalnya era ke-19, atau sekitaran tahun 1815-1930. Musik romantis ini terkait dengan pergerakan Romantisme yang terjadi Eropa, yang mana pergerakan itu bukan hanya terpusat pada musik saja, tapi juga pada sastra, seni, dan kepandaian yang mendalam.
Musik zaman romantis mempunyai beberapa keunikan, satu diantaranya ialah topiknya terkait dengan alam dan gestur diri. Beberapa komposer yang populer pada musik romantis misalkan Franz Schubert, Franz Liszt, Felix Mendelssohn, dan Robert Schumann. Nach, berikut ialah ketidaksamaan di antara musik classic dengan musik romantis.
Musik Classic Musik Romantis
Dihubungkan dengan Klasikisme yang berada di Eropa. Dikaitkan dengan Romantisme yang berada di Eropa.
Diawali pada tengah era ke-18. Dimulai di akhir era ke-18.
Topik musiknya berbentuk alam dan gestur diri. Tema musiknya berbentuk pembatasan dan kesetimbangan emosional.
Penataan instrumentalnya meliputi simfoni tanpa kreasi piano solo Pengaturan instrumentalnya meliputi simfoni yang semakin besar dengan kreasi piano solo.
Serasi musiknya terbagi dalam chromatics. Harmoni musiknya mayoritas terbagi dalam serasi diatonis.
Riwayat Singkat Perubahan Musik Classic
Kata "classic" memiliki makna pada suatu hal yang memiliki kelas atas, hingga kwalitasnya tidak asal-asalan. Jenis musik ini awalannya berkembang di tahun 1795, khususnya di dataran Eropa yang mana benar-benar disukai oleh beberapa golongan bangsawan dan figur pemuka warga. Hal tersebut yang mengakibatkan ada pertimbangan jika musik ini dibuat dan ditujukan untuk golongan bangsawan alias golongan menengah atas. Tetapi, sejauh perubahannya khususnya pada era ke-19, musik ini alami perubahan karena timbulnya jenis musik yang lain lebih simpel dan bervariasi, hingga bisa dicicipi oleh khalayak luas. Atas ada hal itu, musik ini mulai ditinggal karena dipandang terlampau sulit untuk diolah.
Yup, jenis musik ini memerlukan beberapa ketajaman dan kesensitifan pada alunan suaranya yang mana dibuat oleh beberapa kombinasi alat musik, sampai jadi keserasian. Disamping itu, musiknya dipandang sulit dengan hasil kreasinya memerlukan waktu cukup lama.
Periodisasi Musik Classic
1. Jaman Tengah (Medieval: 476 - 1572)
Riwayat musik erat berkaitan pada jaman tengah alias medieval, yaitu diawali di tahun 500 (usainya kekaisaran Romawi) sampai tahun 1400 (awalnya jaman Renaissance). Salah satunya wujud nyanyian classic pada jaman ini ialah Gregorian Chant atau Nyanyian Gregorian yang berjaya sampai tahun 1100.
Seterusnya, kehadiran musik mulai diperkembangkan sebegitu rupa jadi beberapa suara yang lebih kompleks, satu diantaranya memadankan alat musik jadi lebih komplet. Instrument musik pada jaman ini yang masih tetap ada sampai saat ini ialah flute dari kayu.
2. Jaman Renaissance (1500 - 1600)
Pada jaman ini, musik bertambah secara tajam. Hal itu karena pemakaian alat musiknya lebih bermacam dan tipe musik yang dibuat lebih bervariatif. Pada jaman ini, terciptalah notasi musik dan ornament musik Eropa yang ikut isi pengembangan di dunia musik. Ditambah dengan ada penemuan partitur lagu yang mempermudah beberapa pemusik dalam mainkan lagu tak perlu mendatangkan pembuat lagunya.
3. Jaman Baroque (1600-1750)
Pada jaman ini, musik makin mengalami perkembangan yaitu dengan memakai tonal counterpoint yang lebih hebat dan kompleks, dan tambahan bass line. Selanjutnya, ada juga drama sinetron musikal yang mana sanggup membuat gambar untuk seni musik tersebut.
Umumnya, wujud vocal seperti orator dan cantata umum untuk diperdengarkan dalam musik classic ini. Sementara pada tipe alat musik ensembel mulai dikelompokkan berdasar memiliki bentuk. Hal ini jadi titik awalnya dari terciptanya musik orkestra.
4. Jaman Classic (1750-1830)
Pada jaman ini, mulai tercipta etika-etika khusus khususnya dalam penyuguhan, style, dan formasi untuk sebuah musik classic. Piano jadi alat musik yang terpenting untuk dipakai, hingga hasil musiknya berkesan lebih enteng dan tidak begitu kompleks. Drama mulai diperkembangkan pada jaman classic ini.
5. Jaman Romantik (1815-1910)
Pada jaman ini, beberapa penggubah lagu fokus pada baris melodi yang mana lebih kompleks dan panjang, ditambahkan ada elemen gestur dan emosi yang bersama-sama. Selanjutnya, institut seni musik di Eropa mulai beberapa penggubah lagu untuk musik ini dan ada organisasi konservasi musik classic. Organisasi ini turut peran dalam meningkatkan musik ini ke yang lebih bagus.
6. Jaman Kekinian Kontemporer
Pada jaman ini, musik classic sudah berkembang dengan timbulnya pembuat lagu yang menampik ada beberapa nilai dari zaman awalnya. Beberapa nilai itu misalkan tonalty tradisionil, penyeleksian alat musik, melodi, dan susunan. Beberapa pembuat lagu ini malah lebih menitik beratkan pada peningkatan dan ekstensi teori dan tehnik bermusik.
Misalnya ialah musik classic pada era ke-20 yang terbagi dalam berbagai macam gabungan dari Post Romantic, termasuk ada Post Kekinian dan Romantic Kekinian.
Posting Komentar untuk "Sejarah dan Perkembangan Musik Klasik"