Napak Tilas Roda Kehidupan Bersama Kisah Kendi
Adakalanya suatu air yang ada didalam kendi harus dikurangi agar tidak meluap dan mubazir. Dan adakalanya kendi yang kosong harus diisi oleh air agar berguna sebagai tugas kendi itu sendiri.
Kecuali memang kalau tugas kendi tersebut cuman display pajangan, maka its okay and neverminded.
Sebuah kendi yang baik tentu harus kokoh agar dapat menampung air dengan baik. Tak ada penjual kendi yang menciptakan kendi rapuh untuk dijual. Mereka akan berusaha membuat kendi terbaik, bila perlu yang tahan pecah. Lalu bagaimana mereka mendapatkan kendi terbaik tersebut?
Tentu semua pembuat kendi tak ingin membuat produk gagal. Dan selalu membuat yang terbaik untuk kendinya.
Setelah kendi diciptakan dengan sempurna, kendi pun lalu tak lekas langsung dipakai begitu saja. Perlu proses penjemuran hingga pembakaran.
Setelah proses tersebut selesai maka akan terlihat, kendi mana yang layak untuk dijual. Tak mungkin pembuat kendi akan memilihkan kendi yang sudah lebur karena ia rapuh.
Tak sampai disitu , kendi-kendi tadi selepas lulus ujian penjemuran dan pembakaran. Sebelum di jual, tentu akan dilakukan pengecekan bocor tidaknya kendi tersebut.
Maka ia pun akan diisi oleh air yang sifatnya juga membersihkan kendi tersebut. Setelah lulus baru lah kendi tersebut layak untuk di jual .
Lalu apakah nasehat kehidupan yang tersurat yang bisa kita ambil dari bahasan Kendi Ini?
Jawabannya :"Tidak ada" (kalau gak percaya cari aja sampai ketemu nasehat yang tersurat, Kang Adymin Yakin gak bakal nemu yee.. huwehehe)
Eitss., Jangan pergi dulu, kalau nasehat tersurat tidak ada, bukan berarti nasehat lainnya juga gak ada ya readers.
Tentu ada hikmah dibalik ini semua, tinggal anda mau mengerti perjalanan kendi tadi.
Terimakasih sudah menyimak, semoga waktu baca anda bermanfaat sehat selalu dan terus bahagia.
Posting Komentar untuk "Napak Tilas Roda Kehidupan Bersama Kisah Kendi"