3 Bulan Kemarau Daerah Ini Terancam Gagal Panen
Ilustrasi kekeringan (Beni)
Guratanku.com (31/07/19) - Musim kemarau yang melanda berbagai daerah Indonesia menyebabkan para petani terancam gagal panen.
Salah satu daerah diantaranya pada kecamatan Ketapang kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Para petani di kecamatan ini menggunakan metode sawah tadah dimana hujan sangat berperan penting dalam keberhasilan penanaman mereka.
Di desa Ruguk contohnya pada waktu musim penghujan kemarin para petani berhasil memetik hasil dari panen mereka. Hampir rata rata dalam satu hektare sawah dapat mencapai 7-10 ton padi dalam panen mereka.
Namun setelah bulan Ramadhan berlalu hingga saat ini daerah ini mengalami kekeringan dengan curah hujan yang sangat minim bahkan bisa dihitung dalam tiap bulannya ada satu atau dua kali turun hujan pada daerah ini.
Sungai-sungai kecil yang menjadi harapan bagi petani sudah mengering. Air yang ada pada Dam di hulu juga ikut kering. Para petani hanya bisa pasrah akan hasil panen mereka nanti.
Sementara itu harga cabai di sekitaran kecamatan ini pun telah melonjak drastis dari 25000 rupiah perkilo menjadi 85.000- 100.000 perkilogramnya. Sungguh fantastis seperti harga lada yang diperjualbelikan di pasaran.
Di desa Ruguk sendiri sebenarnya memiliki potensi air yang memadai jika diolah dengan baik saat musim hujan. Masalahnya adalah kadang kelebihan air saat musim hujan hanya sekedar lewat saja tanpa ditampung pada Dam atau bendungan. Karena memang belum ada Dam air yang memadai disini.
Adapun Dam di desa ini hanya berkapasitas kecil saja yang tidak memungkinkan untuk menampung kapasitas berlebih saat musim hujan tiba.
Menurut Hermawan warga Ruguk, bahwa 5 tahun belakangan ini memang musim tidak lagi seperti dahulu. Sekarang sudah tidak menentu. Bahkan air laut pun ikut terkena imbas karena pencemaran.
Intensitas panin pada tambak-tambak sekitaran ketapang juga menurun karena kualitas air yang memperihatinkan.
Peran Pemerintah untuk membuat dan menerapkan aturan tegas untuk menjaga lingkungan sangat dibutuhkan sekarang.
Mengingat efek pemanasan global sudah mulai terasa sekarang ini. Terbukti dengan meningkatnya suhu udara daei saat ke saat.
Selain itu semua pihak harus memberikan dukungan untuk menerapkan lingkungan sehat. Kurangi penggunaan plastik dan pengelolaan limbah anorganik yang tepat dapat meringankan efek yang saat ini diderita oleh semua mahluk di bumi ini.